Selasa, 10 Maret 2009

Singapore oh Singapore...

18 Juni 2008 pukul 20.00 kebetulan saya sedang ada tugas di Palembang tepatnya di daerah Lubuk Karet, proyek ini adalah proyeknya XL.Tiba-tiba saya mendapat telepon dari senior saya, dia menyuruh saya pergi ke Singapura pada tanggal 20 Juni 2008 karena ada pekerjaan yg mendadak. Setibanya di Jakarta sekitar pukul 17.00 tgl 19 Juni 2008 saya persiapkan semua material yg akan dibawa dengan sangat tergesa2 karena ingin cepat-cepat pulang berhubung saya baru pulang dari Palembang dan pesawat ke Batam pukul 06.00 keesokan harinya.
Finance hanya memberi saya uang sebesar 2jt rupiah + USD$ 100, dengan uang yg terbatas itu saya harus bertahan hingga bisa pulang kembali ke jakarta.
Begitu tiba di Singapura, ada miss commuication dengan sopir taksi, maklumlah dia "Singlish" bgt, sulit untuk mencerna kata2nya. Pada saat itu saya meminta diantar ke tempat pembelian pre paid kartu GSM Singtel karena saya sangat membutuhkannya, saya tiba di sebuah mall mewah, saya lupa namaya, di mall tsb terdapat monorail di atasnya. Setiap orang yang saya temui, saya selalu bertanya apakah dia bisa bahasa Melayu karena sulit sekali mencerna "Singlish" jika kita tidak terbiasa. Setelah mendapatkan kartu pre paid tsb, saya mencari taksi lagi untuk pergi ke tujuan utama saya yaitu gedung Equinix untuk mengganti sebuah perangkat kecil yang ada di sana.Namun ditengah perjalanan sepertinya saya dikerjain sopir taksi, saya diberhentikan di lokasi yang sama sekali jauh dari tempat tujuan saya. Saya bertanya ke orang-orang sekitar namun mereka bilang jauh & harus memakai bus untuk dapat mencapai Equinix. Karena tidak mau mengambil resiko, saya memakai taksi.
Di dalam gedung Equinix saya hanya sebentar, sekitar satu jam. Setelah selesai saya mencari hotel yang terdekat dengan Orchard Road karena saya ingin merasakan keramaian pada malam hari.

Petualangan malam...
Sekitar pukul sepuluh waktu setempat, saya ada keinginan kuat untuk pergi ke Merlion Park. Saya naik MRT dari Dhoby Gaut untuk menuju kesana. Namun saya melewatkan stasiun yang seharusnya saya turun, untuk menuju Merlion Park seharusnya turun di Raffles namun saya turun di Marina Bay. Saya pikir tidak apa-apa karena sekalian jalan-jalan, tapi di sekitar area tersebut sangat sepi sekali, hanya terdapat beberapa sepeda yang dirantai di pinggiran jalan. Karena takut, saya pun kembali ke stasiun, sampai di setasiun saya heran kenapa sangat sepi sekali & saya ditanya oleh seorang petugas tujuan saya kemana, saya bilang Raffles. Pada saat itu saya sempat ragu-ragu apakah saya tetap melanjutkan petualangan saya. Karena saya ragu, saya pun akhirnya memutuskan untuk tidak berhenti di Raffles tapi saya kembali ke Dhoby Gaut. Setelah tiba di Dhoby Gaut saya bingung dengan beberapa pelajar yang berlarian, ternyata setelah saya dengar pembincaraan mereka, mereka tertinggal MRT & saya baru sadar bahwa MRT yang saya naiki adalah MRT terakhir karena waktu sudah menunjukan pukul 12 malam, beruntung saya tidak tertinggal.

21 Juni 2008,
sekitar pukul 6 pagi saya bergegas pergi ke Merlion Park, setiba di Merlion Park saya hanya melihat-lihat sekelilingnya sekitar 10 menit. Tiba-tiba hujan turun dan saya bergegas kembali ke stasiun MRT. Tibalah saya di hotel, kira-kira pukul 8 pagi saya bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia. Karena uang terbatas, saya memutuskan untuk melewati laut saja. Saya pun pergi ke Harbour Front dan saya mendapatkan tiket dengan tujuan Batam Center. Di kapal, saya memikirkan kembali petualan saya, benar seru karena saya hanya sendirian.
Setibanya di Batam saya benar2 sangat lega karena akhirnya saya kembali ke Indonesia, saya sangat lega karena walaupun nanti tiba-tiba kehabisan uang, saya tinggal telp project manager saya untuk transfer, berbeda jika saya kehabisan uang di Singapura.

Itu adalah kenangan tak terlupakan hingga saat ini dan saya akan berencana pergi ke Singapura lagi jika ada kesempatan lagi, entah itu tugas dari kantor atau hanya sekedar tour.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar